Menjadi Orangtua dengan Tidak Mewariskan Luka Masa Kecil ke Anak
Sumber: dok.pribadi Jawaban.com

Family / 18 October 2024

Kalangan Sendiri

Menjadi Orangtua dengan Tidak Mewariskan Luka Masa Kecil ke Anak

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
250

Fitri (40 tahun), seorang ibu satu anak yang merupakan korban dari ketidakhadiran seorang ayah. Sejak kecil, ia merasakan hubungan yang kurang dekat dengan ayahnya. Kesibukan ayahnya dalam pelayanan membuat mereka jarang bertemu, sehingga Fitri lebih dekat dengan ibunya. 

Kadang-kadang, ia merasa seperti seorang anak yang tidak memiliki sosok ayah. Namun, suatu ketika, ayahnya meminta maaf atas ketidakhadirannya dan kesibukannya yang membuatnya kurang perhatian kepada Fitri. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga baginya, terutama mengenai pentingnya kehadiran seorang ayah. 

Baca Juga : Saya Sibuk Bekerja, Anak Saya Jadi Terabaikan dan Berdampak Seperti Ini

Sebagai perempuan yang saat ini masih belajar menjadi seorang ibu, Fitri berusaha untuk tidak mewariskan luka masa kecilnya. Melalui modul The Parenting Project, ia diingatkan bahwa pengalaman masa kecil sangat dipengaruhi oleh pola asuh orangtua. 

Salah satu pelajaran yang sangat mengena baginya adalah bahwa menjadi orangtua adalah anugerah dan kepercayaan dari Tuhan. Fitri tidak ingin anaknya mengalami pengalaman yang sama seperti yang ia alami dulu. Oleh karena itu, ia mengambil keputusan besar untuk berhenti mengajar sebagai dosen dan memberikan waktu sepenuhnya untuk mendampingi perkembangan anaknya. 

Meskipun sesekali ia tetap menjadi pembicara di suatu seminar, tapi ia selalu mengusahakan untuk memastikan anaknya dalam pengasuhan Fitri. 

Baca Juga : Hal Ini Membantu Ibu Susan untuk Jadi Teladan Bagi Anak-anaknya

Ia menyadari bahwa banyak hal harus dikorbankan demi anaknya, tetapi ia percaya bahwa ini adalah tanggung jawab besar yang diberikan oleh Tuhan. Ia tidak mau menyia-nyiakan waktu yang ada dan berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Bagi Fitri, setiap langkah yang diambil sebagai orangtua adalah hal yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. 

Kini, Fitri berkomitmen untuk terus belajar menjadi orangtua yang selalu ada untuk anaknya. Ia ingin memastikan bahwa anaknya merasakan kehadiran dan perhatian yang ia tidak dapatkan dari ayahnya. 

Dengan penuh kasih sayang, Fitri berharap untuk menciptakan kenangan indah bagi anaknya, karena bagi Fitri, anaknya adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan. 

Fitri sudah mengambil tindakan dengan terus belajar menjadi orangtua yang hadir bagi anaknya, sekarang giliran Anda mengambil tindakan dengan nonton video berikut ini :

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami